Kamis, April 22, 2010

Seminar Nasional Prodi. Tek. Hasil Pertanian


“ Industrialisasi dan Komersialisasi Produk Pangan Lokal dalam Menunjang Penganekaragaman dan Ketahanan Pangan” merupakan tema yang coba diangkat oleh Jurusan Tek. Hasil Pertanian, Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Mulawaman dalam penyelenggaraan Seminar Nasional (Semnas) pada hari selasa, tepatnya 20 April 2010 kemarin. Seminar ini diadakan di Gedung Bundar dengan kehadiran peserta sebanyak 150 orang lebih. Seminar ini menghadirkan 7 pembicara dengan materi yang dibawakan antara lain:

1. Dr. Ir. Purwiyatno Hariyadi, Msc (Ketua Umum Patpi) : Industrialisasi dan Komersialisasi Produk Pangan Lokal dalam Menunjang Penganekaragaman dan Ketahanan Pangan
2. Dr. rer. nat. Ir. Wahyu Supartono (Ketua Perhinpunan Alumni German) : Peluang Produk Lokal dalam Perdagangan Internasional.
3. Dinas Pertanian tanaman Pangan : Kebijakan Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Kalimantan Timur.
4. Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kalimantan Timur : Pengembangan Poduk Pangan Lokal Untuk Menunjang Penganekaragaman dan Ketahanan Pangan.
5. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM : Pengembangan Produk Pangan Lokal dalam Menunjang Penganekaragaman.
6. Badan Penelitian Pengembangan Daerah Provinsi Kalimantan Timur : Peran dan Fungsi Penelitian, Pengembangan dalam Mendorong Komersialisasi Hasil Penelitian Untuk Mencapai Swasembada Pangan Kalimantan Timur.
7. LPPOM-MUI Kalimantan Timur : Sertifikasi Halal Produk Pangan, Hambatan atau Peluang.

Menurut ketua panitianya, Bapak Hadi Suprapt SP, MP, seminar nasional ini telah dipersiapkan 4 bulan sebelumnya dan masih dianggap kurang untuk menyelenggarakan seminar sekelas nasional ini..heemmmm (beda dengan seminar UP yahh, sehari aja udah cukup buat bubuhan angkatan THP 02)..:D. Tapi, Alhamdulillah seminar yang berhasil mendatangkan Ketua Patpi (Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia) ini berjalan dengan lancar.


Seminar diawali dengan doa dan sambutan dari ketua panitia, wakil walikota Samarinda dalam hal ini diwakilin oleh stafnya , rektor Universitas Mulawarman yang dalam hal ini diwakili oleh Dekan Fakultas Pertanian dan acara Pelantikan Pengurus Patpi I Cabang Kalimantan Timur oleh Ketua Umum Patpi. Kepada seluruh undangan diharapkan segera mengambil tempat karena acara akan segera dimulai..Lhoooo..(obsesi mc)…:D. Acara pelantikan juga dibarengi dengan pemberian penghargaan kepada 3 orang dosen yang dianggap berprestasi(ngak tau metode pemilihannya seperti apa tapi kandidat terkuat versi angkatan THP 02 ternyata ngak dapat.:(… ).


Salah satu yang menarik perhatian saya (selain konsumsi) adalah materi yang disampaikan oleh Ketua Umum Patpi . Selain power poin yang menarik, beliau juga mampu memberikan gambaran kepada saya tentang peran penting Patpi ke depan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan khususnya, melalui gaya presentasi yang mengesankan. Hal ini berbanding terbalik dengan pembicara dari Dinas Pertanian..:D (tenang pak dinas, minimal saya ngak tidur kan). Ternyata salah satu tantangan terbesar bagi kita dalam rangka mengkomersialkan produk lokal adalah budaya. Ya budaya. Kita sulit untuk merubah budaya yang sudah tertanam lama pada masyarakat. Disamping itu juga, lahan yang ada khususnya di Kaltim udah banyak di sulap menjadi lahan pertambangan batu bara sehingga lahan untuk pertanian katanya minim. Dan ada banyak lagi masalah lain yang berkaitan..hemmm

Untuk sesi pemateri ke 2, tidak banyak yang saya simak (maklum jam2 kritis). Sedikit mengingat materi yang disampaikan oleh pemateri dari LP POM MUI, dalam hal ini diwakili oleh Bapak Sulistiyo Prabowo S.TP, MP. MPH, dalam usaha mengkomersialisasi dan mengindustrilisasikan produk lokal, akan ada produksi produk secara masal yang kemudian dipasarkan dan akan dinikmatin oleh masyarakat. Sebagai konsumen, adalah sebuah hak untuk mendapatkan produk yang aman dan halal.

Dari pemateri-pemateri yang ada, dapat saya simpulkan bahwa dalam usaha untuk mengkomersialisasikan dan mengidustrisasikan produk lokal dalam menunjang penganekaragaman dan ketahanan pangan, maka perlu adanya kerjasama antara instansi-instansi berkaitan. Disamping itu juga, masyarakat perlu menanamkan sikap cinta produk lokal di dalam diri masing-masing agar negara kita tidak dibanjiri oleh produk asing (lagi serius nie..) Acara terakhir adalah presentasi hasil penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa dosen dan acara penutupan sekitar pukul 17.00 wite.

Menurut Dekan Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman, acara seminar nasional jarang dilakukan dilingkungan Fakultas Pertanian.. Jangankan seminar nasional, seminar lokal aja sepertinya langka. Diharapkan dengan adanya acara seminar seperti ini mampu memunculkan seminar-seminar baru minimal seminar lokal karena seminar merupakan salah satu wadah untuk saling memberikan informasi, memunculkan ide maupun gagasan serta saling bertukar pendapat dalam rangka menanggapi dan menyikapi sebuah masalah.


Seminar Nasional yang telah dilaksanakan oleh Program Studi Teknologi Hasil Pertanian ini bisa dibilang kado spesial buat Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman yang akan berusia 47 tahun pada tanggal 23 April 2010 nanti. Selamat buat Program Studi Teknologi Hasil Pertanian & dirgahayu Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman.

Senin, November 30, 2009

Pa Khabar !!!???



Indahnya Kebersamaan berbuah Kekeluargaan.., yang takkan lekang oleh waktu..

Jumat, Oktober 02, 2009

Gempa Sumatera


Pariaman, (ANTARA News) - Setidaknya 282 orang dikhawatirkan berada di reruntuhan bangunan di sejumlah yang masih terisolir daerah di Kabupaten Pariaman setelah gempa bumi berkekuatan 7,6 SR Rabu (30/9) lalu.

Bupati Padang Pariaman Muslim Kasim dalam penjelasannya kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dalam peninjauan dampak gempa di Balaikota Pariaman, Sumbar, Jumat, mengatakan akibat gempa bumi dan hujan terus menerus empat desa di Nagari Tandikek, Kecamatan Patamuan, Kabupaten Padang Pariaman, terisolasi dan sampai saat ini proses evakuasi masih diupayakan.

"Telah diusahakan mengirim alat-alat berat, namun jalannya sempit sekali. Sedang diupayakan sekarang," kata Bupati.

Bupati merinci, di desa Lubuak Laweh tercatat 180 orang tertimbun, di Pulau Aie 39 orang tertimbun, Desa Cumanak 50 orang, dan kaki Gunung Tigo 13 orang, sehingga total 282 orang masih tertimbun di 4 desa tersebut.

Dalam peninjauan ke Kabupaten Pariaman, Presiden mendengarkan paparan Bupati Pariaman Muslim Kasim dan Walikota Pariaman Muklis R tentang dampak gempa di daerah tersebut.

Di Pariaman yang mengalami kerusakan terparah, 207 tewas, korban dirawat 336 orang dan belasan ribu rumah hancur.

Di Kab Pariaman 80 persen bangunan rumah penduduk hancur. Sebanyak 17 kecamatan di Kabupaten Padang Pariaman terkena dampak gempa.

Sumber: www.antara.co.id
Jum'at, 2 Oktober 2009 13:21 WIB

Senin, September 28, 2009

Membaca membuka semua Dunia ini dari hal yang kecil hingga besar

Membaca merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan. Membaca juga merupakan ilmu yang tak pernah habis dan akan selalu berkembang. Ilmu lahir sejak keingintahuan manusia akan hal sesuatu, sehingga ilmu akan terus berkembang.
Minat baca di Indonesia memang sangat rendah berbeda dengan Negara-negara lain. Membaca bagi sebagian orang merupakan hal yang membosankan, hal inilah yang membuat budaya baca tidak tercipta. Padahal dengan membaca kita mendapatkan pengetahuan yang luas dan pengetahuan itu tidak akan membuat kita rugi melainkan menguntungkan.M

Salam Hangat all THP Unmul


Salam Hangat seidah embun pagi sehangat matahari dhuha, seindah hari raya idul fitri semoga semua senantiasa dimudahkan urusannya oleh Allah SWT