Minggu, Juni 07, 2009

Kisah indah tentang makna ujian dalam hidup.




Suatu hari seekor monyet dewasa naik keatas pohon kelapa, sesaat hendak sampai kepuncak pohon, secara tiba-tiba dan membabi buta hingga sang monyet tak menyangka bahwa badai besar berupa angin kencang sudah akan siap menerpa. Sang Monyet tak kuasa lagi untuk turun menghindar, hanya berpegang dengan batang pohon kelapa saja yang bisa dilakukannya sambil memejamkan mata kuat-kuat bersiap menghadapi hembusan angin kencang yang semakin mendekatinya dengan perasaan penuh was-was dan takut serta waspada. Saat seketika angin tersebut menghantam si Monyet dalam keadaan merangkul batang pohon kelapa sekuat yang ia bisa, akhirnya dengan kekuatan yang ia punya ditambah pengalaman tertimpa angin kencang sudah menjadi sesuatu yang biasa, ia pun mampu menghadapinya tanpa harus terpental jatuh dari atas pohon kelapa yang dapat membahayakan jiwa yang sangat disayanginya. Namun kemudian ditengah kegirangan dan keberhasilannya telah mampu mengalahkan angin kencang yang menghempaskan apa saja disekelilingnya, tiba-tiba jenis angin kedua datang dengan perlahan, lembut, seolah sepoi-sepoi angin yang begitu menyejukkan dan menyenangkan, ketika diterpa angin yang sepoi-sepoi mata sang Monyet pun mulai timbul dan tenggelam, diatas pohon kelapa sambil merangkul batangnya, ia tak kuasa menghadapi hembusan angin mesra yang sangat melenakannya, akhirnya matanya tertutup karena asyik angin lembut nan bersahabat, seketika ia pun terjatuh dari atas pohon kelapa yang tinggi dalam posisi mata tertutup, bibir yang merekah, disertai senyum kecil dari wajahnya, ia terjatuh dan akhirnya mati meninggalkan kelapa muda impiannya, meninggalkan tujuannya, meninggalkan cita-citanya, meninggalkan semua monyet yang ia cintai. Ku uji kau dengan topan, kaupun kuat, Ku uji kau dengan badai, kaupun tegar, Ku uji kau dengan pedang, kaupun berani, Ku uji kau dengan panas, kaupun sabar, Ku uji kau dengan cinta, kau pun lemah.. (Innaka ni'mal maula wa ni'mannashir)